on Rabu, 03 November 2010

 Anak kolong adalah sebutan dalam bahasa sehari-hari untuk anak tentara dan atau anak yang besar di tangsi tentara. Istilah ini telah dipakai sejak masa penjajahan belanda di indonesia
Asal-usul istilah ini berasal dari keadaan tangsi anggota TNI yang sangat memprihatinkan. Tentara yang berkeluarga ditempatkan pada asrama dengan ukuran kecil dan berhimpitan. Karena kecilnya ruangan, seringkali tidak cukup untuk ditempati lebih dari satu tempat tidur. Akibatnya anak-anak terpaksa tidur di bagian bawah dipan (kolong). Dari sinilah muncul istilah tersebut.

Dan sampai sekarang kehidupan anak kolong tidak sebagus yang anda pikirkan. hidup dengan serba sederhana. pasti and pikir hidup keluarga TNI itu enak krna memiliki gaji tetap atau sebagainya . tetapi yang anda pikirkan tidak seperti yang anda lihat sekarang. jauh di bandingkan dengan polisi yang semakin hari semakin enak!! sedangkan TNI ? Dan kami tidak suka kalau anak polisi disebut juga anak kolong !!

Menjadi anak kolong adalah suatu kebanggaan bagi saya dan mungkin seluruh ankol di indonesia . walau hidup dengan didikan militer yang slalu berbau kekerasan . apakah anda bangga menjadi seorang anak kolong ?. yang jelas kita harus bangga terutama dengan orang tua kita .walaupun hidup kita tidak ditemani harta tetapi kita memiliki rasa kebersamaan yang tinggi memiliki wilayah seperti halnya negara. dan watak anak kolong terkenal di masyarkat .

Anak tangsi / anak kolong merupakan anak tentara yang tinggal di barak/asrama pemukiman militer, biasanya memiliki solidaritas yang tinggi(korsa)dan sedikit banyak terimbas dengan kultur militer yang keras.

kondisi tempat tinggal yang kurang layak dibandingkan tempat tinggal lainnya . anak kolong atau anak tangsi

Memang anggapan orang dengan anak kolong kurang bagus , karna dimata mereka anak kolong itu nakal , ugal-ugalan , arogan , ni yang parah SOK JAGO . apakah itu benar semua ??? memang sih kebanyakan anak kolong seperti itu mungkin karna pelampiasan didikan militer dirumah .


menurut saya sikap anak kolong seperti itu wajar wajar saja karna sifat dan watak anak kolong di seluruh
PERIBAHASA buah jatuh tidak jauh dari pohonnya sangat tepat untuk melukiskan perjalanan hidup Kunto Arief. Suami Indira Paramita itu menyatakan, dunia militer sudah akrab dengan kehidupannya sejak kecil. “Bapak saya juga tentara, jadi sepertinya sudah mendarah daging,” ucapnya.
Putra keenam di antara tujuh bersaudara tersebut menceritakan, semasa kecil kehidupannya lekat dengan pria-pria berambut cepak dan berbaju loreng. Kehidupannya pun berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain karena tuntutan tugas dari sang ayah. Bahkan, hampir seluruh daerah di Indonesia pernah ditinggalinya. Kondisi tersebut merupakan konsekuensi yang harus dijalani sebagai anak kolong (sebutan untuk anak-anak prajurit yang tinggal di asrama militer).
Termasuk urusan dalam hal kehidupan pribadi, Arief kecil boleh dibilang kenyang mendapat didikan ala